Topindo bukan sekedar server pulsa

Sebagian besar pihak masih berpikir / menyamakan Topindo sebagai server pulsa

Awal perjalanannya iya, server pulsa banget, cuan Rp 5 - 25 pun hajar sudah, yang penting dapat barang buang barang, ada cuan dikit, selesai

Itu cerita dulu…, waktu jaman masih pake brand Top Pulsa

Seiring waktu berjalan, kita melihat bisnis dengan konsep ”player” seperti itu membutuhkan effort yang sangat besar dan tidak akan bisa bertahan lama. Disruption menuntut adanya perubahan dalam pola kerja dan berbagai konteks lainnya (shifting). Tentunya, kalo kita jeli, banyak peluang2 yang muncul disitu.

Dari situlah, kita memulai diskusi, memikirkan apa yang telah dilakukan, sebaiknya dilakukan dengan cara baru seperti apa, dengan resiko dan tingkat pertumbuhan seperti apa, berapa lama, segmen pasar yang tepat dimana, bagaimana membangun ekosistem beserta konsep bisnisnya yang bisa saling mendukung / melengkapi satu sama lain, bisa bertahan untuk jangka waktu lama dan yang paling penting, tentu saja, dengan kehadiran ekosistem yang kita bangun bisa membantu meningkatkan daya saing UMKM dan berkontribusi pada perekonomian daerah (bukan keluar daerah)

Kalo ditanya apakah Topindo itu server pulsa ?

Hmmm…

Kalo kami masih terkekang dalam mindset sebagai server pulsa, Topindo tidak akan tumbuh dan berkembang sampai ke level sekarang. Akan berbahaya sekali, kalo sampai terjebak mengandalkan ”pulsa” sebagai satu - satunya sumber untuk memperoleh income. Menurut kami, bisnis “retail” pulsa ini sudah mulai memasuki tahap jenuh dan mungkin dalam kisaran waktu 3-5 tahun ke depan, pengguna langsung / end user tidak topup ke outlet / konter lagi, tetapi langsung melalui berbagai aplikasi / payment yang semakin menjamur dewasa ini.

Hubungan dan peluang di “grosir” itu apa?

1. Selama manusia hidup, pasti ada kebutuhan disitu, kita harus dan wajib hadir untuk menjembatani kebutuhan2 ini dengan nilai wajar berbanding dengan tingkat kepuasan yang mereka harapkan.
2. Bukankah UMKM merupakan penggerak ekonomi daerah? Sudah sewajarnya dong mereka harus terus dilibatkan dalam perekonomian, bukan disingkirkan dan digantikan perannya oleh modern channel.
3. Mitra UMKM harus lebih melek digital, namun terkendala oleh keterbatasan tertentu yang membuat mereka sulit bergerak. Ini merupakan peluang dalam mewujudkan salah satu visi dan misi Topindoku, yang tidak lain adalah untuk meningkatkan daya saing mitra UMKM melalui platform digital aplikasi Topindoku

Oke, kita bukakan jalan baru buat semua ya

Berbagi :